Tuesday, August 7, 2012

Campur Aduk

Hari ini tidak lebih baik dari kemarin. Bukan tanpa sebab. Tapi tak baik rasanya kalau harus menyalahkan keadaan. Biar kusalahkan diri sendiri saja.
Penyesalan itu lumrah, walaupun tak akan jadi sesuatu yang berarti. Tapi pada hakikatnya kita sebagai manusia sekali-sekali harus menyesal. Bayangkan saja kalau seandainya Tuhan tidak menciptakan rasa sesal. Jadi apa dunia kita.
Beruntunglah orang-orang yang akan bahkan sudah menapaki jalan kesuksesan. Masa depan cerah. Tentunya semua itu berkat usaha dan perhitungan serta rencana yang matang, juga dukungan penuh dari keluarga. 
Rasa iri juga lumrah adanya, asal tidak menjelma menjadi kedengkian yang merusak hati dan pikiran.
Beberapa teman sejawat kudengar sudah menikah, punya pekerjaan tetap, punya mobil, rumah lengkap dengan isinya. Bahkan sebagian dari mereka sudah pernah bahkan sering pelesiran ke luar negeri. Wow! Benar-benar sukses mereka. 

Kalau ada yang bertanya tentang aku, aku cuman bisa menjawab bahwa hidupku baik-baik saja. Tak pernah diatas tak pernah dibawah. 
Pekerjaan masih merintis kearah yang lebih baik (karena sampai saat ini belum mendapat yang terbaik), rumah belum punya, masih tinggal dengan ibu kost, suami juga belum ada, karena si calon belum mampu menikahi dan menafkahi.

Seorang teman pernah berbagi kisah tentang pengalaman pahitnya, dan bercerita bagaimana keberhasilannya sekarang. Aku cuman berharap nasib juga membawaku pada pintu dimana matahari bersinar cerah dan hangat. Walaupun harus dengan terseok-seok untuk sampai disana, yang penting sampai.

Semoga saja senja berkenan membawa pergi kegalauan hati, pergi bersama terbenamnya matahari. 
God, make me strong enough to rock the world.



No comments:

Post a Comment