Tuesday, September 11, 2012

Mabuk Cinta

Perkara hati memang diatas kuasa manusia. Suatu ketika dua insan jatuh cinta, namun cinta tentunya tak terus mulus dan lurus.

Si wanita berkata, "Kau bukan yang dulu lagi,yang peduli pada remeh temeh di diriku. Yang memandangku dengan cinta dan kelembutan". Si lelaki menjawab sambil tersenyum sinis, "Kau sudah mulai gila rupanya, sekarang berlagak kekanak-kanakan. Hubungan kita sudah memasuki tahun keempat, apa yang kau harapkan? Setiap orang akan berubah karena waktu dan keadaan. Lagipula kau pun tak semanis yang dulu". Kemudian ia berlalu. Si wanita hanya mampu memandangnya getir.

Ada yang benar dan ada yang salah.
Benar bahwasanya setiap orang akan berubah dan mau tak mau akan diubah oleh keadaan. Perubahan dalam bentuk beragam. Keadaan memang mampu mengubah segalanya. Keadaan mampu merubah seseorang bersama pola pikirnya. Sedangkan cinta adalah cinta, sampai kapanpun tidak akan pernah berubah. Pola pikir yang memburamkan pandangan kita tentangnya.Cinta itu pertahanan untuk dipertahankan agar kita mampu bertahan. Bukan perkara i love you and i love you not.

Seharusnya siwanita jangan hanya diam dan menyimpan sesak didada.
"Hey, wanita. Katakan pada lelakimu bahwasanya saat sejak mulai mengakui jatuh cinta padanya, hatimu tak pernah berubah arah dan berubah jumlah. Katup bibir mungkin mengingkari, karena pada dasarnya manusia selalu gengsi dan lari. Kau mencintainya dari dulu hingga kini. Murni cinta dijaga agar tak terkotori oleh alasan kosong dan belenggu ego dihati."

Lalu si wanita menangis. Dia sadar bahwa cintanya tak sedahsyat itu.


Dedicated to someone who has discouragement of love. Don't be affraid, i'll defend it for us till you see and believe how incredible it is.

No comments:

Post a Comment