Tadi malam mendadak bingung, banyak pikiran, tangan keju bukan kepalang, akhirnya susah tidur.
Kalau sudah dalam keadaan mubeng-mubeng berkelana sama pikiran ra nggenah ini benci, tapi ya mau gimana? jadi ya terpaksa satu-satu dicicil saja, dicarikan solusi bagaimana supaya masalahnya selesai dan ga muter-muter lagi kayak bintang-bintang di atas kepalanya Thomas Kucing saat dikerjain Jerry Tikus.
Manusia terkadang mesti dan harus melakukan pembangkangan terhadap Tuhan dan hati nuraninya, agar bisa kembali ke fitrahnya. Bukan bermaksud pro pada "ketidakpatuhan", tapi ya memang saya ini orangnya ndableg. Makanya sekarang kena getahnya, berbagai macam teguran perlu dihujamkan oleh Tuhan agar saya sadar.
Bukan terlampau over confident, tapi saya memang mengenal diri saya, bahwasanya sederhana adalah salah satu kelebihan saya. Saya hidup tak minta banyak. Kata "cukup" adalah cukup untuk saya.
Manusia harus mempunyai keinginan dan cita-cita. Mau saya itu sederhana. Saya tidak gila harta juga karir, saya juga ga terlalu berambisi untuk mendapatkan pasangan yang punya segalanya. Bahkan kalaupun harus menjalani takdir seperti Beauty and The Beast saya rela. Karena kebahagiaan itu bukan diperkara rupa, tapi perkara jiwa, ketulusan dan kesetiaan.
Tapi yang namanya hidup itu kan ada timbal balik. Habluminallah habluminannas. Kita mau sesuatu maka kita juga harus kehilangan / melakukan sesuatu. Sebenarnya susah untuk percaya kalau Tuhan itu ada di zaman serba ra nggenah begini, tapi Tuhan begitu baik dan masih memberikan imannya pada saya, saya yang ndableg dan gemblung ini sering dimanjakan dengan keindahan dan kesenangan. Dibangkitkan saat jatuh. Ditampar saat melakukan kesalahan. Ada semacam hal magis yang terjadi disetiap detik hidup saya, yang mana logika saya yang goblog ini tidak mampu memikirkannya, sehingga akal yang sedikit masih berfungsi menyimpulkan bahwa hal magis itu adalah adanya tangan-tangan Tuhan yang mengendalikannya, bukan jin, lelembut atau demit. Oleh sebabnya walaupun terlampau bengal, saya juga terlampau takut. Takut pada "kekuatan ga jelas" itu.
Ok. Saya bertele-tele dalam bercerita. Saya ingin menikah dan menjadi istri solehah. That's it. Tapi rasanya ujiannya begitu panjang dan ruwet. Saya tak menyalahkan siapa-siapa. Karena orang yang bijak akan mengembalikan semua hal yang terjadi kepada dirinya sendiri.

postingan musim kawin, bikin yg single jd 'gerah' sm 'status sosial' T.T
ReplyDelete