Orang yang mengkhawatirkan segala hal yang belum tentu terjadi itu disebut gangguan mental apa ya? Mungkin aku butuh psikiater atau semacam bimbingan konseling agar tak terlampau khawatir akan banyak hal.
Ada yang menarik tadi malam. Selepas magrib kami (me and my looooongg time boyfriend) keluar untuk makan sate diwarung sederhana langganan kami. Niat untuk duduk makan disana pupus karena warung penuh. Terpaksa si sate dibungkus. Sembari menunggu sate matang dibakar, kami duduk. Dia hanya asyik mengutak-atik gadget murahnya. Sedangkan aku tak tertarik untuk memperhatikan update Blackberry Messenger atau yang lainnya. Aku hanya memperhatikan hiruk-pikuk jalan. Ada pasangan yang lewat memakai vespa butut tapi tetap terlihat asyik. Ada yang sedang dimabuk cinta naik motor mirip amplop dengan prangko, tak terpisahkan. Ada remaja hijaber yang lewat boncengan dengan sang ayah, seakan dunia malam ini bukanlah karakter dunianya yang syarat akan gegap-gempita dosa. Semuanya menarik. Seakan hal-hal tersebut menjadi hiburan tersendiri untuk sekedar melupakan masalah barang sekejap.
Tuhan memang Maha Pengasih. Kali ini aku di ajarkan untuk menjadi orang yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment