"Good thing come to those who wait"
Apa yang terjadi pada realita kehidupan kita tak semuanya murni hanya karena takdir. Tapi tentu hal-hal semacam faith (keyakinan), doa, dan usaha juga berperan penting untuk mengubah keadaan.
Coba kita tilik lagi isi doa-doa yang kita panjatkan guna kelangsungan hidup kita dan keluarga terkasih. Personally, saya tidak pernah berdoa muluk-muluk. Tidak meminta untuk menjadi pengubah sejarah, tidak mau menjadi orang terkenal, tidak ingin macam-macam. Tapi kalau dikasih lebih tidak menolak. Haha... Tapi benar saja, saat kita sudah larut dalam lantunan doa, larut dalam kekhusyukan, tak ada yang lebih penting ketimbang hubungan "baik" kita dan Tuhan - dalam hal ini keselamatan (dunia-akhirat).
Sering kali doa-doa kita isinya tentang meminta petunjuk, diampuni segala dosa, diberi kesabaran dan kekuatan, dijadikan manusia sholeh-sholehah. Tapi terkadang kita lupa semua hal baik itu ada ujiannya. Tak ada yang instant berlaku didunia ini - kecuali mie instant (itu pun tetap perlu proses untuk memasaknya).
Beberapa bulan belakangan terasa begitu berat. Lagi-lagi ini perkara nikah yang tak juga terlaksana. Bukannya semakin mendekati kearah yang ingin di tuju tapi malah sebaliknya, seakan solusi jauh dari pandangan. Masalah keluarga, keuangan, prahara jalinan kasih secara intern, dll seakan semua tak ada habis-habisnya.
Terkadang ada perasaan berhak untuk menuntut hak pada-Nya, bahwasanya "Tuhan, kemarin aku memang meminta kesabaran dalam setiap masalah yang kuhadapi, sekarang aku meminta kebahagiaan atas kesabaranku, please!" sesaat kemudian Tuhan menjawab, "Orang yang sabar tak pernah lelah dan bosan untuk menunggu walau harus seumur hidup dan tak pernah merasa mempunyai hak atas kebahagiaan karena sesungguhnya dia telah bersama kebahagiaan itu sendiri". Lalu aku ternganga kemudian jatuh pingsan.
No comments:
Post a Comment