Hari ini kujalani hari seperti biasanya, berkutat dengan laporan keuangan seharian. Aku sangat berusaha untuk menikmati dunia yang menjemukan ini. Kucoba membuka pikiran yang lebih lega, perasaan yang lebih legawa, agar aku lebih bisa menjadi manusia yang bersyukur. Bukankah hidup itu adalah sebuah pilihan, memilih antara dua pilihan. Yes or no. Hitam atau putih. Benar atau salah. Dan untuk memilih yang benar itu bukan tanpa rintangan, butuh pengorbanan yang besar untuk sekedar berjalan di rute yang benar.
Ada satu hari dimana semuanya terasa kacau balau. Tekanan pekerjaan yang begitu menyiksa, permasalahan keluarga yang semakin pelik, soal cinta yang berjalan tak semanis yang dulu, ooohh..... rasanya langit runtuh. Saat seperti ini aku terjaga dalam penat dan keheningan malam. Ribuan wajah permasalahan menari-nari dipikiran, senangnya mereka melihatku menderita. Adakalanya saat seperti itu aku menjadi begitu naif, protes pada Tuhan. "Kenapa semuanya harus aku yang memikirkannya Tuhan?.. Aku penat, bukankah masih banyak orang brengsek didunia ini yang lebih menarik untuk Kau permainkan?.. ". Tapi sesaat kemudian aku tersadar, apa gunanya mengeluh dan menyalahkan Tuhan. Orang hebat bukan lah orang yang berhasil keluar dari permasalah-permasalahan sepele, tapi orang hebat adalah orang yang bertarung sampai titik darah penghabisan untuk menghadapi dunia. Masalah hidup tidak pernah reda, ia akan terus ada.

No comments:
Post a Comment