Seorang teman pernah bertanya apakah saya yakin untuk tetap setia pada satu hati saja?, "Kita masih muda, masih banyak tuh cowok-cowok cute diluar sana yang menunggu untuk dipatahkan hatinya, having fun aja, jangan terlalu serius ah!". Bermain dengan banyak hati memang menyenangkan dan kadang mendebarkan. Seru. Tapi tidak untuk waktu sekarang. Saya mungkin memang terhitung masih muda, tapi saya berusaha keras untuk belajar mendewasakan diri. Bersenang-senang dengan banyak hati bukanlah hal yang lucu. Mungkin saya termasuk dalam daftar orang paling rumit untuk dipahami. Saya menyaksikan banyak wajah kehidupan yang suram dan tidak gampang. Lewat itu semua saya berkaca. Kehidupan sebenarnya bukanlah mengenai apa yang sudah kita raih tapi tentang perjuangan untuk meraih sesuatu. Hidup saya sekarang bukanlah tentang bermain cinta gila, tapi bermain dengan kehidupan nyata jauh lebih menyenangkan dan menegangkan.
Ada petuah bijak berkata, "Jika Anda ingin dicintai, maka belajarlah untuk mencintai". Beberapa waktu yang lalu saya menilai petuah itu sedikit konyol, kenapa? "Please deh, dunia ini kejam nek! Hari gini nggak ada yang namanya ketulusan". Ada saatnya manusia berada dititik nadir, menyadari bahwa dibalik kekerasan pasti ada kelembutan, dibalik kedustaan pasti ada kejujuran. Kita hanya perlu mengasah hati, mengasah perasaan agar peka dan tanggap pada kebaikan-kebaikan yang dihadirkan Tuhan. Ada saat dimana kita menanamkan keyakinan dibalik kesangsian pada dunia dan cinta. Jalan kehidupan memang nampaknya tak berujung dan berkelok-kelok, tapi semua tergantung pada kekuatan hati.
No comments:
Post a Comment