Tuesday, May 3, 2011

Kekuatan Hati


Pagi ini lembab, jejak-jejak hujan semalam masih terpampang jelas di jalan yang becek, awan-awan yang masih kelabu, juga udara yang beku. Langit boleh mendung, hujan boleh datang, tapi hati saya hari ini tak akan terhanyut oleh kemuraman langit, hari ini saya cukup gembira. Pagi sekali saya sudah dibuat tertawa oleh aduan konyol darinya. Layaknya anak kecil dia mengadukan hal yang remeh kepada saya, mengharap perhatian. Kami saling melengkapi disetiap sisi. Kesempurnaan seperti apalagi yang harus kami cari jika sudah sedemikian klik seperti ini. Egolah yang terkadang mampu melumpuhkan hati dan logika.

Seorang teman pernah bertanya apakah saya yakin untuk tetap setia pada satu hati saja?, "Kita masih muda, masih banyak tuh cowok-cowok cute diluar sana yang menunggu untuk dipatahkan hatinya, having fun aja, jangan terlalu serius ah!". Bermain dengan banyak hati memang menyenangkan dan kadang mendebarkan. Seru. Tapi tidak untuk waktu sekarang. Saya mungkin memang terhitung masih muda, tapi saya berusaha keras untuk belajar mendewasakan diri. Bersenang-senang dengan banyak hati bukanlah hal yang lucu. Mungkin saya termasuk dalam daftar orang paling rumit untuk dipahami. Saya menyaksikan banyak wajah kehidupan yang suram dan tidak gampang. Lewat itu semua saya berkaca. Kehidupan sebenarnya bukanlah mengenai apa yang sudah kita raih tapi tentang perjuangan untuk meraih sesuatu. Hidup saya sekarang bukanlah tentang bermain cinta gila, tapi bermain dengan kehidupan nyata jauh lebih menyenangkan dan menegangkan.

Ada petuah bijak berkata, "Jika Anda ingin dicintai, maka belajarlah untuk mencintai". Beberapa waktu yang lalu saya menilai petuah itu sedikit konyol, kenapa? "Please deh, dunia ini kejam nek! Hari gini nggak ada yang namanya ketulusan". Ada saatnya manusia berada dititik nadir, menyadari bahwa dibalik kekerasan pasti ada kelembutan, dibalik kedustaan pasti ada kejujuran. Kita hanya perlu mengasah hati, mengasah perasaan agar peka dan tanggap pada kebaikan-kebaikan yang dihadirkan Tuhan. Ada saat dimana kita menanamkan keyakinan dibalik kesangsian pada dunia dan cinta. Jalan kehidupan memang nampaknya tak berujung dan berkelok-kelok, tapi semua tergantung pada kekuatan hati.

No comments:

Post a Comment