Hujan deras mengguyur bumi pagi ini, membuat malas untuk beranjak dari peraduan. Tapi apa mau dikata, segala tuntutan kewajiban harus dipenuhi. Aku bangun terlambat, lalu dengan lunglai kuambil handuk dan mandi. Tidak seperti biasanya, aku mandi cepat-cepat, dingin membuat ku tak betah bermain bersama air dan sabun, menggigil. Aku meninggalkan kamar ku yang masih berantakan, bahkan selimut saja tak sempat lagi dilipat, ah sudahlah, biarkan saja. Aku harus berangkat kerja ditengah hujan deras ini.
Bersama hujan yang membasahi jas hujan tipis ku, aku bertanya dalam hati, apakah besok hujan sederas ini akan turun lagi? hujan yang membuat aku repot harus membungkus sepatu kerja ku kedalam kantong plastik dan menggantinya dengan sendal jepit nipon. Kesal aku dengan hujan. Sebenarnya bukan hujan yang salah hari ini, suasana hati ku yang sedang tak menentu yang membuat aku tega mengkambing hitamkan hujan. Hari-hari ku abu-abu. Tidak putih, tidak juga hitam, hanya abu-abu, ke-belum jelas-an hidup saja yang membuat aku sinis pada hujan, angin dan topan.

hmm.. aku juga kadang mengkambinghitamkan hujan.karena hujan kadang2 membuat kita mengingat hal yang seharusnya tersimpan rapi di di rak paling bawah file hati.. hihi
ReplyDeleteterkadang juga hujan mampu mewakili perasaan yang haru biru..
ReplyDeletethanks say udah coment... :)