Hari-hari ku tak lebih baik dari kemarin, hari ini malah tak bersemangat sama sekali. Pekerjaan menumpuk, aku tak terlalu peduli, kubiarkan saja. Bosan, lelah, sedikit frustasi menghadapi segala nya belakang ini. Nafsu makan tak terkontrol membuat keadaan menjadi semakin buruk. Tuhan kasihanilah aku..Disela-sela pikiran ku yang tak menentu, tiba-tiba aku teringat dengan bapak dikampung, dimana saat kami mengobrol diruang tamu ditemani gorengan dan kopi susu hangat. Masa-masa dimana tak ada beban. Tidak seperti sekarang, semuanya terasa rumit dan pahit.
Katanya hidup itu memang tak adil ya? Bukan hidup sebenarnya yang tak adil, tapi kenyataan yang ada kadang tak sesuai dengan kemauan manusia, itulah kenapa sering terkesan tak adil. Manusia hanya kurang mengerti pada rencana-rencana Tuhan. Dikala suatu saat terasa pahit manusia menganggap Tuhan sedang mengujinya. Aku kurang setuju pada kata "cobaan dan ujian". Tuhan tidak pernah mencoba dan menguji, aku lebih meyakini semua hal yang diturunkan Tuhan ke bumi itu adalah pemberian, berkat. Berkat manis dan berkat pahit. Jadi saat semua hal yang kuinginkan terwujud, hal itu kunyatakan sebagai berkat manis, Tuhan sedang memanjakan aku dengan berkat itu. Nah saat keinginan, ambisi dan mimpi ku belum berada pada titik keberhasilan, sedang peluh bercucuran, badan ringkih tertatih-tatih, sampai daun mata tak mampu lagi mengurai tangis, maka itu kuanggap sebagai berkat pahit dari Nya. Pada berkat yang ini semua angan dan asa memang tak tergapai, tapi lewat semua inilah aku dibuat dewasa sebagai manusia, sebagai hamba Nya yang mulia.Sesungguhnya Dia Maha Tak Tega.
"Life is just a mirror, and what you see out there, you must first see inside of you."
No comments:
Post a Comment